Hadits di atas menguatkan keyakinan kita akan kebenaran tuntunan agama ini, sebagai agama akhir jaman – dimana kita tidak akan pernah tersesat selamanya selama kita berpegang pada dua pegangannya yaitu Al-Qur’an dan Al Hadits.
Di dunia yang semakin kapitalis, sumber-sumber kehidupan seperti lahan, air dan api (selanjutnya saya sebut energi) diperebutkan oleh kelompok-kelompok manusia dengan serakahnya. Yang kuat tentu menjadi pemenangnya, menyisakan mayoritas manusia dalam kekurangan.
Syirkah (Kerjasama) didalam 3 Hal |
Yang lainnya bagaimana ?, mayoritasnya berjuang dengan kerja keras hanya untuk bisa menguasai lahan beberapa puluh atau ratus m2 untuk rumahnya – inipun banyak yang tidak terjangkau. Kepemilikan lahan pertanian yang waktu dahulu masih di kisaran 0.25 ha/keluarga, konon kini tinggal sekitar 0.10 ha/keluarga karena telah dipecah-pecah menjadi bagian anak-anak dari pemilik sebelumnya (waris).
Air bersih yang dahulu mudah kita ambil sendiri dari sumur-sumur kita, kini selain jumlahnya yang menyusut – pencemaran dan intrusi air laut telah membuat air tanah dari sebagian besar kota tidak lagi layak minum. Penduduk yang kaya di perkotaan masih bisa membeli air dengan relatif murah dari PDAM setempat, ironinya justru penduduk miskinnya membayar air dengan harga lebih mahal melalui jerigen-jerigen yang dijajakan dalam kereta dorong tukang air. Bahkan untuk minuman-pun kita semua bersedia membayar dengan harga yang mahal melebihi harga bensin.
Api atau energi yang mestinya tersedia cukup untuk semua orang, kembali hanya yang mampu yang punya pilihan. Ketika pemerintah pusing dengan subsidinya, yang mampu tetap bisa membeli bahan bakar non subsidi atau bahkan bahan bakar yang dijajakan oleh pompa-pompa bensin asing.
Lha yang miskin bagaimana ?, mereka dahulu terbiasa membeli minyak tanah secara eceran satu - dua liter atau bahkan kurang dari satu liter – karena penghasilan mereka hari itu harus dibagi-bagi sebagian untuk beras, sebagian untuk minyak sebagai bahan bakar untuk memasaknya. Kini untuk mampu membeli gas 3 literan-pun mereka harus menabung dahulu dari penghasilannya beberapa hari.
Gejala kelangkaan pangan, energi dan air itu begitu nyata dan akan semakin parah dampaknya pada generasi-generasi yang akan datang kecuali bila kita bisa mulai berbuat membalik arahnya pada generasi ini.
Dengan apa kita bisa berbuat ini ? bukan dengan revolusi, redistribusi aset atau istilah-istilah lain yang menyeramkan bagi sebagian orang. Kita bermain sesuai dengan jamannya, dengan bahasa kaumnya !, bila lahan-lahan yang luas itu hanya bisa diselamatkan dengan membelinya – maka marilah kita rame-rame yang mampu membelinya.
Setelah lahan-lahan luas tersebut berhasil kita kuasai rame-rame, maka kita akan bisa menerapkan kembali konsep yang diungkapkan dalam hadits tersebut di atas. Kita bisa bersyirkah dalam pengelolaan lahan produksi, energi dan air.
Itulah sejatinya latar belakang pemikiran Pengelolaan Lahan Pertanian dan Peternakan bersama dengan mengkonservasi lahan-lahan tidak produktif (tandus) menjadi lahan produktif (subur) dengan Ilmu dan Amalan, agar rame-rame umat ini dapat kembali mengelola lahan. Setelah disuburkan, dimakmurkan bersama untuk produksi pangan – sehingga tidak melanggengkan ketergantungan pada produksi bahan pangan impor. Untuk produksi energi, sehingga yang miskin-pun bisa punya pilihan energinya – produksi bioethanol misalnya akan memungkinkan untuk tujuan ini. Untuk memperbaiki cadangan air dalam tanah – sehingga mengamankan kebutuhan air untuk anak cucu, tanaman-tanaman jangka panjang akan bisa menjadi sarana untuk ini.
Solusi untuk segala macam persoalan kita itu sudah ada di grand design-Nya yang sempurna, yaitu Al-Qur’an dan sunah RasulNya – kita hanya tinggal terus menggali dari keduanya agar tidak pernah tersesat selamanya – InsyaAllah.
http://goo.gl/ibpkN
www.agribisnis-indonesia.com
http://goo.gl/2bFuE
www.rumah-hikmah.com
Tulisan Terkait:
- Alasan Berhenti Berhutang
- Pentingnya Kaum Produsen dalam Sebuah Negara.
- Tanaman Merambat yang menjadi Sumber Pangan
- Al Quran sebagai sumber inspirasi pertanian kita
- Desain Pertanian Qur'ani (menurut Al Qur'an)
- Tugas kita untuk memakmurkan Bumi dan Umat
- Investasi yang Islami, prinsip 1/3 Rule
- Syirkah (Kerjasama) didalam 3 Hal
Info Bisnis:
- Tips Membangun Usaha
- Indahnya mulai Usaha dgn Bootstrapping
- Membuat cita-cita besar
- Rejeki Tidak Terbatas
- Kategorikan Aset Anda
- Bisnis Mandiri kita semua
- Membuat perencanaan Usaha Mandiri
Info Keuangan:
- Dinar Islam
- Dinar Emas sebagai Pengukur Kemakmuran dan Perencanaan Keuangan
- Investasi Emas: Koin Dinar, Emas Lantakan atau Emas Perhiasan ?
- Belajar Emas: Pelajari walau sampai Negeri Cina
- Bangun Ketahanan Ekonomi Keluarga dengan Dinar, tapi Jangan Menimbun Emas...!
- Antara Kambing, Dinar dan Inflasi
- Bukti bahwa Uang Kertas itu Memiskinkan Dunia.
- Inflasi yang Terus Menerus...
- Arti Kemakmuran di System Dajjal.
- 1971 adalah awal dari Manipulasi Uang Kertas.