Setelah minyak kini terbukti dikendalikan oleh segelintir pihak – yang juga terbukti mengendalikan negara, sejumlah pihak rupanya sedang ancang-ancang untuk mengendalikan pangan dunia. Petani-petani yang bunuh diri di India tersebut hanyalah contoh-contoh korban yang sudah terjadi, karena beberapa pihak sedang meng-exercise keahliannya untuk menguasai sumber-sumber pangan dunia.
Siapa-siapa mereka ini ? Orang selama ini terkagum-kagum dengan yayasannya Bill and Melinda Gates yang anggaran belanjanya saja mendekati anggaran belanja badan dunia sekelas WHO ! tetapi untuk apa ini ? Menurut salah satu laporannya Centre for Research and Globalization (CRG) Canada, Sebagian kecil memang dana tersebut untuk program-program kemanusiaan – agar foundation tersebut mendapatkan keistimewaan pajak.
Tetapi yang sangat besar dari anggaran yayasan orang paling kaya di dunia ini adalah untuk program-program yang memiliki agenda khusus. Salah satunya yang sangat besar adalah untuk membiayai gudang benih hari kiamat atau mereka sebut Doomsday Seed Fault di laut Barents tersebut di atas.
Di suatu tempat yang nyaris tidak berpenghuni – di Swalbard – sebuah gudang super aman dibangun. Gudang ini dirancang untuk tahan terhadap guncangan nuklir sekalipun, dan bisa dioperasikan secara otomatis tanpa perlu operator manusia di sana.
gudang super aman di Swalbard, Kutub Utara. |
Apa isinya ? ya itu tadi jutaan benih dari seluruh dunia yang menurut mereka sudah di’mulia’kan dengan genetic technology – padahal siapa yang lebih mulia ciptaannya selain dari Allah Sang Pencipta sendiri ?
Mungkin kalau hanya Bill Gates dan istrinya yang membangun gudang tersebut, orang masih bisa berprasangka baik bahwa karena dia orang super kaya – maka dia ingin dan bisa berbuat banyak untuk kemanusiaan.
Baru menjadi mencurigakan karena ternyata Gates tidak sendirian, disampingnya ada Rockefeller Foundation dan berbaris dibelakangnya hampir seluruh nama-nama besar dunia di bidang GMO – Genetically-Modified Organism, yaitu para penguasa benih dunia yang antara lain membuat para petani India bunuh diri di atas.
Jadi di dekat kutub utara yang sangat dingin, ditempat yang nyaris tidak dijamah oleh manusia – sedang dibangun upaya untuk menguasai pangan dunia. Suatu upaya untuk mengimplementasikan ucapan Henry Kissingers “If you control food, you control population”.
Menjadi lebih menarik lagi, bila kita gali siapa-siapa di belakang foundations dan corporations yang sedang membangun ‘bukit roti’ ini dengan hadits shahih berikut : “ Tidak ada orang yang lebih banyak bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘ Alaihi Wasallam tentang Dajjal daripadaku, dan beliau bersabda kepadaku : “Hai anakku ! engkau tidak usah terlalu risau memikirkannya. Dia tidak akan mencelakakanmu ! “ Kataku : “Orang-orang menganggap bahwa Dajjal itu mempunyai sungai mengalir dan bukit roti”. Beliau bersabda : “ Itu sangat mudah bagi Allah Ta’ala untuk menciptakannya”. (Shahih Muslim no 4005 dan Shahih Bukhari no 6589 dengan teks yang sedikit berbeda).
Maka agar populasi kita tidak dikendalikan oleh ‘pasukan Dajjal’ yang sedang membangun ‘bukit rotinya’ sambil mulai berupaya mengendalikan pangan dunia – seperti yang sudah terjadi di India, maka sungguh umat ini perlu benar-benar beriman dan beramal shaleh (QS 18:2) agar bisa benar-benar keluar dari ‘fitnah Dajjal’ baik Dajjal kecil maupun yang besar nantinya.
Dalam kaitan dengan ‘bukit roti’ yang sedang dibangun ‘Dajjal’, amal shaleh yang kita butuhkan antara lain ya menguasai seluk-beluk pangan kita dari hulu sampai hilirnya.
Dari hulunya adalah usaha untuk menghasilkan benih atau bibit-bibit makanan kita sendiri, mengelola lahan-lahan pertanian/perkebunan kita sendiri – sampai di hilirnya adalah menguasai menu-menu makanan di meja makan kita yang tidak boleh dikendalikan oleh scenario ‘roti Dajjal’.
Mengapa demikian ?, karena kalau hanya di hulu kita kuasa - tetapi menu di meja makan masih menu mereka – maka mau tidak mau kita akan tergantung pada sumber bahan baku dari mereka.
Demikian pula sebaliknya, bila hanya di menu saja kita dandani sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah sementara di hulu produksi bahan bakunya tidak kita kuasai – maka kita juga akan tergantung pada bahan baku dari ‘bukit roti’ mereka.
Barangkali inipula salah satu hikmahnya kita disunahkan untuk menghafal 10 ayat pertama dari surat Al-Kahfi untuk bisa menghidari fitnah Dajjal. Karena didalamnya antara lain ada ayat yang memerintahkan kita untuk beriman dan beramal shaleh tersebut di atas.
Maka inilah salah satu amal shaleh yang kini menjadi fardhu kifayah – bagi umat ini, yaitu membangun kemandirian pangan kita sendiri. Bukan hanya untuk bangsa, tetapi lebih luas dari itu yaitu untuk umat. Sebagian dari petani-petani yang tercekik kehidupannya di India sana juga bagian dari umat ini, dan mereka menjadi cermin bagi kita – akan seperti itulah kita bila kita tidak beramal shaleh mulai dari kita di sini di jaman ini. InsyaAllah.
www.rumah-hikmah.com
Tulisan Terkait:
- Alasan Berhenti Berhutang
- Pentingnya Kaum Produsen dalam Sebuah Negara.
- Tanaman Merambat yang menjadi Sumber Pangan
- Al Quran sebagai sumber inspirasi pertanian kita
- Desain Pertanian Qur'ani (menurut Al Qur'an)
- Tugas kita untuk memakmurkan Bumi dan Umat
- Investasi yang Islami, prinsip 1/3 Rule
- Syirkah (Kerjasama) didalam 3 Hal
Info Bisnis:
- Tips Membangun Usaha
- Indahnya mulai Usaha dgn Bootstrapping
- Membuat cita-cita besar
- Rejeki Tidak Terbatas
- Kategorikan Aset Anda
- Bisnis Mandiri kita semua
- Membuat perencanaan Usaha Mandiri
- Musibah oleh Perbuatan Kita Sendiri.
- Sikap kita dalam mengatasi Krisis.
Info Keuangan:
- Dinar Islam
- Dinar Emas sebagai Pengukur Kemakmuran dan Perencanaan Keuangan
- Investasi Emas: Koin Dinar, Emas Lantakan atau Emas Perhiasan ?
- Belajar Emas: Pelajari walau sampai Negeri Cina
- Bangun Ketahanan Ekonomi Keluarga dengan Dinar, tapi Jangan Menimbun Emas...!
- Antara Kambing, Dinar dan Inflasi
- Bukti bahwa Uang Kertas itu Memiskinkan Dunia.
- Inflasi yang Terus Menerus...
- Arti Kemakmuran di System Dajjal.
- 1971 adalah awal dari Manipulasi Uang Kertas.
- Belajar dari Krisis Keuangan Dunia.