Konon salah satu indikator negeri yang buruk atau negeri yang akan terus mengalami kemunduran itu adalah bila suatu negeri gemar menanam tanaman yang tidak bisa dimakan. Entah siapa yang mulai merumuskan indikator ini, tetapi ini juga sejalan dengan formulasi negeri yang sebaliknya – yaitu negeri yang baik menurut AlQur’an. Bila negeri yang baik itu adalah negeri yang di kanan dan kirinya kebun-kebun yang menghasilkan buah yang di makan.
“Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun". (QS 34:15).
Maka yang sebaliknya juga sangat mungkin berlaku, negeri yang buruk adalah negeri yang tidak peduli untuk menanam tanaman yang bisa dimakan. Sesubur apapun suatu negeri, bila yang ditanam adalah tanaman-tanaman yang tidak dimakan – lantas dari mana rakyatnya akan memperoleh makanannya secara cukup dan berimbang ?
Tentu ini tidak berlaku untuk negeri-negeri yang secara khusus sudah ditetapkan oleh Allah sebagai negeri yang diberkahi seperti Syam, juga negeri yang dipenuhi buah-buahan atau makanan meskipun tidak perlu menanamnya – sebagai bentuk terkabulnya do’a bapak para nabi yaitu Mekah. Negeri kita bukan Syam dan bukan Mekah, maka bila rakyatnya tidak gemar menanam tanaman yang dimakan dikhawatirkan akan masuk kategori negeri yang buruk atau negeri yang mengalami kemunduran.
Gejala-gejalanya mudah dilihat di sekitar kita. Negeri yang subur ijo royo-royo ini baru berkutat di satu atau dua dari lima jenis makanannya – yaitu karbohidrat dan mungkin juga lemak (minyak). Kita tidak bisa mencukupi kebutuhan protein, vitamin dan mineral – yang sebagian besarnya harus diimpor.
Gejala lain juga mudah kita temukan di sepanjang jalan yang kita lalui baik tol maupun non-tol, baik jalan-jalan yang di kota maupun yang antar kota, juga di perumahan-perumahan yang elite maupun yang tidak elite. Perhatikan apa yang ditanam di tempat-tempat tersebut ?, dimakankah ?, rata-rata bukan dari jenis tanaman yang bisa dimakan.
Kita membuang begitu banyak kesempatan untuk menghasilkan makanan, padahal makanan inilah problem utama rakyat negeri ini dan juga negerinegeri lain di dunia. Lantas bagaimana solusinya agar kita bisa membalik arah, agar negeri yang sedang mengalami kemunduran ini berubah arah menuju kemakmurannya ?.
Agar rakyat bisa makan secara cukup dan seimbang dari hasil-hasil tanaman yang ditanam di tanah kita sendiri ? Jawabannya adalah, harus ada kerja keras membalik arah budaya ini. Dari mana memulainya ?, minimal dari tulisan-tulisan semacam ini.
Kemudian juga diikuti langkah nyata seperti yang kami lakukan di www.agribisnis-indonesia.com, insyaAllah kami akan mulai memberikan informasi kepada masyarakat secara gratis untuk belajar menanam tanaman-tanaman yang bisa dimakan.
Agar tidak reinvent the wheel, tanaman-tanaman yang bisa dimakan yang kami sosialisasikan ini – juga bukan tanaman coba-coba. Ilmu manusia terlalu sedikit dan umur nya terlalu pendek untuk bisa mengetahui secara bijak apa yang seharusnya ditanam untuk jangka panjang ini, maka kami ambilkan tanaman-tanaman yang namanya disebut secara langsung di Al-Qur’an.
Alhamdulillah 3 dari 5 tanaman-tanaman yang disebut tersebut telah terbukti berbuah di dalam pot-pot yang kami coba yaitu Anggur, Tin dan Delima. Dua lagi yaitu Kurma dan Zaitun insyaallah juga akan bisa berbuah didalam pot dengan seijinNya, tinggal menunggu waktunya saja.
Kemampuan untuk tumbuh dan berbuah di dalam pot ini penting karena penduduk kota-kota besar rata-rata memiliki lahan yang sangat sempit atau bahkan tidak memiliki lahan sama sekali. Maka menanam buah dalam pot adalah solusinya , karena bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Bahkan juga oleh orang-orang yang masih mengontrak, karena tanamannya bisa dibawa pindah saat kontrakannya harus pindah.
Tanaman buah dalam pot ini juga akan mudah untuk diperjual-belikan, sehingga kelak akan ada pasar untuk jual beli tanaman/pohon-pohon buah dalam pot. Saat inipun kami memfasilitasi bagi yang ingin jual beli pohon buah dalam pot ini.
Yang kami bayangkan adalah suatu saat nanti akan meluas di masyarakat kegemaran menanam pohon-pohon yang menghasilkan makanan. Di kanan kiri kita atau dimanapun kita berjalan akan melihat kebun-kebun makanan, maka saat itulah negeri kita menjadi negeri yang baik seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut di atas. InsyaAllah.
www.agribisnis-indonesia.com
Rumah Hikmah, www.rumah-hikmah.com
Tulisan Terkait:
- Alasan Berhenti Berhutang
- Pentingnya Kaum Produsen dalam Sebuah Negara.
- Tanaman Merambat yang menjadi Sumber Pangan
- Al Quran sebagai sumber inspirasi pertanian kita
- Desain Pertanian Qur'ani (menurut Al Qur'an)
- Tugas kita untuk memakmurkan Bumi dan Umat
- Investasi yang Islami, prinsip 1/3 Rule
- Syirkah (Kerjasama) didalam 3 Hal
Info Bisnis:
- Tips Membangun Usaha
- Indahnya mulai Usaha dgn Bootstrapping
- Membuat cita-cita besar
- Rejeki Tidak Terbatas
- Kategorikan Aset Anda
- Bisnis Mandiri kita semua
- Membuat perencanaan Usaha Mandiri
- Musibah oleh Perbuatan Kita Sendiri.
- Sikap kita dalam mengatasi Krisis.
Info Keuangan:
- Dinar Islam
- Dinar Emas sebagai Pengukur Kemakmuran dan Perencanaan Keuangan
- Investasi Emas: Koin Dinar, Emas Lantakan atau Emas Perhiasan ?
- Belajar Emas: Pelajari walau sampai Negeri Cina
- Bangun Ketahanan Ekonomi Keluarga dengan Dinar, tapi Jangan Menimbun Emas...!
- Antara Kambing, Dinar dan Inflasi
- Bukti bahwa Uang Kertas itu Memiskinkan Dunia.
- Inflasi yang Terus Menerus...
- Arti Kemakmuran di System Dajjal.
- 1971 adalah awal dari Manipulasi Uang Kertas.
- Belajar dari Krisis Keuangan Dunia.