Solusi agar kita tidak meninggalkan generasi yang lemah sesudah kita, dan juga solusi agar anak-anak kita tumbuh sama tinggi dengan bangsa lain di dunia ini insyaallah sudah begitu jelas – tinggal menunggu tindakan nyata kita untuk mengimplementasikannya.
Salah satu solusi ini adalah hasil diskusi yang membahas surat An-Naba' (Berita Besar) ayat ke 16. Ayat tepatnya berbunyi "wa jannaatin alfaafa" yang oleh penterjemah Departemen Agama diartikan sebagai "dan kebun-kebun yang rindang". Mungkin karena keterbatasan bahasa Indonesia, ayat tersebut diatas diterjemahkan sama persis dengan ayat lain yang berbunyi "wa khadaa iqo ghulba" (QS 80 :30) yang terjemahannya juga "dan kebun-kebun yang rindang" .
Sangat bisa jadi Allah mempunyai maksud lain ketika menggunakan kalimat yang berbeda untuk menggambarkan "kebun-kebun yang rindang" tersebut. Bisa jadi alfaafa yang menurut ustadz saya dalam bahasa arab umumnya berarti "berkumpul, bercampur baur, berdekat-dekatan" untuk meggambarkan banyaknya pohon dalam kebun dlsb.; juga berarti nama jenis tanaman tertentu ?.
Di dunia ini memang ada tanaman luar biasa yang dalam bahasa Inggris disebut Alfalfa atau dalam bahasa latinnya disebut Medicago Sativa - bisa jadi ini adalah tanaman Alfaafa dalam ayat tersebut diatas !. Karena menurut sejarah tanaman ini sudah ada sejak 6,000 tahun sebelum Masehi , dan dokumen tertua yang ada menjelaksan tentang tanaman Alfalfa ini adalah dokumen di Turki yang ditulis kurang lebih 1300 tahun sebelum masehi. Jadi tanaman Alfalfa memang ada pada saat Al-Qur'an turun !.
Terlepas dari kebenaran yang masih perlu dikaji – yaitu apakah yang disebut di Al Qur'an sebagai "wa jannaatin alfaafa" ini adalah "kebun-kebun yang rindang" secara umum, atau secara khusus diarahkan untuk kebun Alfalfa. Yang jelas tanaman Alfalfa ini memang merupakan karunia yang luar biasa dari Allah untuk umat manusia di dunia.
Karunia tersebut antara lain adalah :
1. Akarnya yang sangat dalam masuk ketanah, selain menjadi penahan erosi yang sangat efektif juga dapat menyerap hampir seluruh unsur-unsur penting yang ada di dalam tanah.
2. Memiliki protein yang sangat tinggi, dari sebuah riset di Kroasia, tangkai Alfalfa bisa mengandung protein sampai sekitar 18% ; dan bahkan daunnya bisa diatas 30 %.
3. Dengan kandungan protein yang sangat tinggi tersebut, maka seluruh hewan ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dlsb) akan sangat cepat tumbuh bila diberi makan dari Alfalfa ini.
4. Bahkan daun Alfalfa memiliki kandungan klorofil yang sangat tinggi yang bermanfaat untuk kesehatan manusia.
5. Dlsb.dlsb.
Lantas apa kaitannya tanaman Alfalfa ini dengan krisis berkurang tinggi-nya anak-anak Indonesia yang disebabkan oleh kurangnya makan daging ?.
Daging dari sapi, kambing dan lain sebagainya akan mudah dihasilkan dengan murah bila ditemukan tanaman yang mengandung protein tinggi seperti tanaman Alfalfa ini. Tidak heran negeri seperti Amerika menanam tambahan sekitar 9.2 juta hektar tanaman ini setiap tahunnya untuk makanan ternak mereka. Nilai ekonomi tanaman Alfalfa di negeri tersebut sangat tinggi ( nomor ketiga setelah jagung dan kedelai) karena menjadi sumber pakan ternak yang sangat efektif ini.
Lantas mengapa tidak kita tanam saja banyak-banyak agar kambing dan sapi kita cepat tumbuh – agar daging menjadi murah dan terjangkau oleh seluruh rakyat ?. Tidak mudah memang, beberapa pihak di tanah air sudah mencobanya tetapi belum berhasil.
Saat ini kita bisa membeli benih tanaman ini dari luar tetapi yang sudah dibuat infertile oleh produsennya. Inilah jahatnya mereka, mereka tidak menghendaki tanaman yang luar biasa ini tumbuh di negeri seperti Indonesia – agar negeri seperti kita ini tetap tergantung pada negara-negara tersebut untuk terus impor daginng dlsb.
Tetapi one way or another , kita harus bisa menumbuhkan tanaman ini banyak-banyak di negeri kita ini, agar kita bisa beternak kambing dan sapi banyak-banyak secara efisien. Agar anak-anak negeri ini mampu makan daging secara cukup kedepannya. Apalagi bila benar Alfalfa ini adalah tanaman yang disebut di surat An-Naba' tersebut diatas, pasti manfaatnya untuk seluruh umat manusia – tidak hanya bangsa negara maju saja.
Melihat potensi yang begitu besar ini, kami mengundang para ahli dan praktisi pertanian di seluruh Indonesia – yang memiliki pengetahuan atau pengalaman langsung dengan Alfalfa ini - untuk membantu kami membudi dayakan Alfalfa ini secara luas di Indonesia. Kami terbuka untuk berbagai bentuk kerjasama yang baik untuk membangun kegenerasi yang kuat kedepan, generasi penghafal Al-Qur'an yang minum susu kambing secara cukup dan juga makan daging yang cukup.
Siapa tahu Anda bisa menjadi bagian dari solusi atas masalah-masalah besar yang terkait dengan sumber pangan bangsa ini kedepan. Solusi yang petunjuknya sudah begitu jelas ada di Al-Qur'an . InsyaAllah bersama kita bisa !.
agribisnis indonesia, alfaafa, sejarah alfaafa, desain pertanian qurani, resolusi pertanian, resolusi peternakan,
Tulisan Terkait:
- Alasan Berhenti Berhutang
- Pentingnya Kaum Produsen dalam Sebuah Negara.
- Tanaman Merambat yang menjadi Sumber Pangan
- Al Quran sebagai sumber inspirasi pertanian kita
- Desain Pertanian Qur'ani (menurut Al Qur'an)
- Tugas kita untuk memakmurkan Bumi dan Umat
- Investasi yang Islami, prinsip 1/3 Rule
- Syirkah (Kerjasama) didalam 3 Hal
Info Bisnis:
- Tips Membangun Usaha
- Indahnya mulai Usaha dgn Bootstrapping
- Membuat cita-cita besar
- Rejeki Tidak Terbatas
- Kategorikan Aset Anda
- Bisnis Mandiri kita semua
- Membuat perencanaan Usaha Mandiri
- Musibah oleh Perbuatan Kita Sendiri.
- Sikap kita dalam mengatasi Krisis.
Info Keuangan:
- Dinar Islam
- Dinar Emas sebagai Pengukur Kemakmuran dan Perencanaan Keuangan
- Investasi Emas: Koin Dinar, Emas Lantakan atau Emas Perhiasan ?
- Belajar Emas: Pelajari walau sampai Negeri Cina
- Bangun Ketahanan Ekonomi Keluarga dengan Dinar, tapi Jangan Menimbun Emas...!
- Antara Kambing, Dinar dan Inflasi
- Bukti bahwa Uang Kertas itu Memiskinkan Dunia.
- Inflasi yang Terus Menerus...
- Arti Kemakmuran di System Dajjal.
- 1971 adalah awal dari Manipulasi Uang Kertas.
- Belajar dari Krisis Keuangan Dunia.