Bila kita benar-benar mengamati kemiskinan merajalela di sekitar kita, karena pada umumnya kita tidak menyadarinya..., mengapa ? Pertama kita tidak sensitif dalam mendeteksi gejalanya, dan kedua ada standar yang (di)bias(kan) dalam pengukurannya. Berdasarkan data BPS untuk tahun 2013 (per September 2013) misalnya, kemiskinan di negeri ini 'hanya' tercatat di angka sekitar 28.5 juta orang atau 11.47 % dari penduduk Indonesia. Padahal angka ini menggunakan garis kemiskinan di angka Rp 292,951 per kapita per bulan atau di sekitar angka US$ 1/kapita/hari, angka ini hanya kurang dari 1/10 nishab zakat !
Dengan garis kemiskinan Rp 292,951 per kapita per bulan bila disetahunkan menjadi sekitar Rp 3.5 juta per kapita per tahun. Padalah bila menggunakan standar Dinar 20 Dinar, garis kemikinan itu seharusnya Rp 38.7 juta per kapita per tahun.
Katakanlah tidak kita gunakan Dinar tetapi kita gunakan standar nishab zakat kambing yang 40 ekor, maka dengan harga kambing ukuran kecil saja (@20 kg) seharga @ Rp 1 juta, maka nishab zakat itu sekarang di kisaran angka Rp 40 juta.
Jadi bisa dibayangkan sekarang bila dengan ukuran garis kemiskinan yang hanya di kisaran 9 % dari nishab zakat saja sudah ada 11.5 % penduduk negeri ini berada di bawah garis kemiskinan, bagaimana kalau garis kemiskinan itu diangkat sampai pada nishab zakat ? bisa jadi mayoritas penduduk negeri ini jatuhnya masih dibawah garis kemiskinan dengan standar nishab zakat tersebut.
Apa pelajaran yang kita peroleh dari angka-angka ini ? ketika negeri ini menggunakan ukuran standarnya sendiri, kemudian juga menggunakan caranya sendiri untuk mencapai kemakmuran - ternyata kemakmuran itu nampak begitu jauhnya.
Semoga para penyelenggara di negeri ini menyadari kesalahan mereka, cepat-cepat memperbaiki diri dengan mempermudah perijinan usaha dan akses permodalan serta membantu memfasilitasi agar semakin banyak entrepreneur-entrepreneur baru yang mampu membangun umat dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru si negeri ini. Aamiin YRA.
Tulisan Terkait:
- Alasan Berhenti Berhutang
- Pentingnya Kaum Produsen dalam Sebuah Negara.
- Tanaman Merambat yang menjadi Sumber Pangan
- Al Quran sebagai sumber inspirasi pertanian kita
- Desain Pertanian Qur'ani (menurut Al Qur'an)
- Tugas kita untuk memakmurkan Bumi dan Umat
- Investasi yang Islami, prinsip 1/3 Rule
- Syirkah (Kerjasama) didalam 3 Hal
Info Bisnis:
- Tips Membangun Usaha
- Indahnya mulai Usaha dgn Bootstrapping
- Membuat cita-cita besar
- Rejeki Tidak Terbatas
- Kategorikan Aset Anda
- Bisnis Mandiri kita semua
- Membuat perencanaan Usaha Mandiri
- Musibah oleh Perbuatan Kita Sendiri.
- Sikap kita dalam mengatasi Krisis.
Info Keuangan:
- Dinar Islam
- Dinar Emas sebagai Pengukur Kemakmuran dan Perencanaan Keuangan
- Investasi Emas: Koin Dinar, Emas Lantakan atau Emas Perhiasan ?
- Belajar Emas: Pelajari walau sampai Negeri Cina
- Bangun Ketahanan Ekonomi Keluarga dengan Dinar, tapi Jangan Menimbun Emas...!
- Antara Kambing, Dinar dan Inflasi
- Bukti bahwa Uang Kertas itu Memiskinkan Dunia.
- Inflasi yang Terus Menerus...
- Arti Kemakmuran di System Dajjal.
- 1971 adalah awal dari Manipulasi Uang Kertas.
- Belajar dari Krisis Keuangan Dunia.
coconut fiber indonesia - civet coffee beans luwak indonesia - rumah baru dekat tol di jatiasih - eksportir indonesia - solusi properti - rumah dinar - manufaktur indonesia - agribisnis indonesia - white copra indonesia - coconut coir pellets - jual panel beton murah siap pakai - jasa pasang panel beton - jual komponen nepel, mur, baut, spare parts ac, kuningan - komponen, nepel, mur, baut, ac, kuningan - industri manufaktur pengecoran kuningan - brass foundry casting manufacturer - brass billets, bullets, neple, nut, bolt, fitting, parts - tanah di kawasan strategis - rumah baru eksklusif dekat tol - rumah murah dekat tol - jual tanah di sudirman - jual tanah di kuningan - jual tanah dekat menteng - paket tour perjalanan wisata - apakah dinar emas - tanya jawab dinar - jual dinar - beli dinar - dinar emas - jual benih lele - jual bibit lele - benih lele - bibit lele - lele sangkuriang -